AUTOBIOGRAFI


  A. MASA KELAHIRAN

Ayah dan Ibu saya menikah pada tanggal 22 januari 1989 dan pada tanggal 18 Desember 1989 ibu saya melahirkan putra pertama yang bernama DESWAN WIRATAMA SUBING di rumah sakit bersalin xaverius yang merupakan kakak tertua penulis.

Dan pada hari jum’at 26 February 1993 tepatnya pada pukul 18.28 WIB di rumah sakit bersalin xaverius dengan keadaan sehat ibu saya kembali melahirkan seorang putri yaitu kakak saya yang kedua yang bernama DIAN REVITA SARI.

Pada saat usia kakak kedua dari saya menginjak satu bulan ayah dan ibu saya dipindah tugaskan ke daerah Lampung Barat. Karena kepentingan pekerjaan yang mengharuskan kedua orang tua saya pindah ke Lampung Barat, tetapi setiap satu minggu sekali keluarga saya pulang ke Bandar Lampung.

Dan pada 15 November 1996 lahirlah saya di rumah sakit yang sama dengan kakak-kakak saya yaitu rumah sakit bersalin xaverius yang kemudian diberi nama DWI JAYANTI TRI LESTARI.

saya lahir dari pasangan Drs.H. Syarip Anwar,MP dan Hj. Nurhayati HA.SE. saya adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Orang tua penulis memberi nama DWI JAYANTI TRI LESTARI yang setiap katanya dwi- berarti anak kedua perempuan dari empat bersaudara, Jayanti- berarti orang tua saya yang berharap kelak saya akan menjadi orang yang jaya/berjaya, Tri- berarti anak ketiga dari empat bersaudara dan Lestari- berarti bahagia/damai.


B.MASA BALITA

 Pada saat balita saya selalu dibawa oleh orang tua saya dari Bandar lampung ke Lampung Barat maupun dari Lampung Barat ke Bandar Lampung. Kakak pertama saya tidak ikut ‘bolak-balik’ dari lampung barat ke bandar lampung ataupun bandar lampung ke lampung barat dikarenakan sudah duduk dibangku sekolah dasar 3 lampung barat. Sedangkan kakak kedua pun sering ikut orang tua saya.

Saat balita, orang tua saya yang bekerja sebagai PNS di Lampung Barat, terpaksa meninggalkan saya kepada seorang pembantu rumah tangga yang bernama JUMIATI yang sudah bekerja dikeluarga saya selama 22 tahun sampai sekarang. Pada suatu hari, saya yang sedang tidur ditempat tidur bayi terbangun, dan ketika itu pembantu atau yang biasa dipanggil mba tik sedang menjemur pakaian dihalaman belakang, lalu saya yang berumur 2 tahun berjalan ke halaman belakang. Lalu tiba tiba ada seekor ayam yang mendatangi saya untuk merebut ‘empeng’ yang berjumlah 3 dari jari jari saya. saya yang merasa ketakutan pun lari dan terjatuh tepat diatas paku. Karena itulah penulis mempunyai lengsung pipit di pipi sebelah kiri bekas dari luka paku.

Kakak kedua saya yang mulai memasuki masa tk, tidak berani ditinggal sendiri oleh karena itu ditunggui oleh mba tik. Dan pada saat itu, mba tik membawa saya yang masih kecil untuk menunggu kakak kedua, dan karena tk tempat kakak kedua saya sebagian adalah pasir maka saya pun terkena penyakit muntaber yang memang pada saat itu tengah semarak.

Karena ibu dan ayah saya khawatir maka saya dibawa ke Bandar Lampung untuk menjalani rawat inap di rumah sakit bumi waras. Setelah seminggu dirumah sakit, saya pun diperbolehkan untuk pulang kerumah, sejak kejadian itu kakak kedua tidak pernah ditunggui lagi pada saat belajar di taman kanak- kanak.

 C.MASA TK
saya memulai jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak di tk pertiwi Lampung Barat. Di dalam ruang kelas tk terdapat banyak mainan, alat musik sederhana, buku-buku cerita, papan seluncur dan sebagainya.

Saat masa TK, saya selalu ditunggui oleh mba tik dan jika mba tik menghilang dari mata saya, saya akan menangis tersedu-sedu. Mba tik tidak mengunggui saya karena saya mempunyai adik bayi laki-laki yang bernama DANDY NURSYA PUTRA SUBING yang lahir pada 24 mei 2001 di rumah bersalin yang ada di Lampung Barat. Dan karena itulah sopir yang biasa dipanggil oleh saya bang ijon yang menunggui saya.

Karena ayah saya ingin membuat saya disiplin dan tidak ditunggui lagi oleh bang ijon, akhirnya ayah sayalah yang menunggui saya. Namun karena saya menangis tersedu-sedu karena ayah saya yang ingin berangkat ke kantor, ayah saya pun marah dan melarang saya untuk meneruskan pendidikan taman kanak-kanak. Karena itulah saya tidak mempunyai ijazah taman kanak-kanak.

D.MASA SD

Pada umur 6 tahun, saya memulai jenjang pendidikan sekolah dasar di sdn 3 lampung barat dimana kakak-kakak saya mengeyam pendidikan sekolah dasar. Di sekolah dasar inilah saya memulai untuk tidak ditunggui lagi. Dan di sekolah dasar ini, saya mulai mendapat teman akrab yang sekaligus tetangga di sebelah rumah. Ia bernama SANTI WULANDARI, ia selalu berangkat ke sekolah bersama saya. Dan juga pulang kerumah bersama.

Setiap hari setelah pulang sekolah, saya dan temannya selalu mampir ke warung untuk membeli makanan. Walaupun dulu, saya hanya diberi uang jajan sebesar RP 5000. Disekolah pun, saya dan temannya selalu bersama. Ya walaupun saya dan temannya sering juga bertengkar karena hal-hal kecil.

Saat saya naik kekelas 2, teman saya tidak naik kelas. Teman saya terpaksa mengulang 1 tahun dengan pelajaran yang sama dan kelas yang sama. walaupun teman saya tidak naik kelas, saya dan santi tetap berangkat dan pulang dari sekolah bersama.

Dikelas 2 ini, saya mulai mendatang teman akrab yang baru yang bernama SAMI. Sami adalah teman akrab saya yang berasal dari padang. Karena akrabnya, saya dan sami membeli tas yang sama, yaitu tas barbie pegasus berwarna pink yang sedang marak saat itu. Dan dikelas 2 ini, dimulai sistem menabung disekolah, yang wajib menyerahkan uang ke wali kelas untuk ditabung. Sistem menabung inilah yang sering memacu keributan antar siswa yang dikarenakan ‘ pamer-pameran’ jumlah uang yang akan ditabung. Namun itulah kenangan yang sangat mengasyikan.

Kenaikan kelas 3, keluarga saya pindah dan menetap di Bandar Lampung. saya sangat sedih karena harus berpisah dengan santi.

Kelas 3 sekolah dasar, saya pindah ke SDn 1 Rawa Laut bandar lampung. Disini saya tidak terbiasa dengan teman-teman baru, sekolah baru dan guru- guru yang baru. Inilah yang menyebabkan saya mulai ditunggui oleh mba tik kembali. Setiap mba tik menghilang dari pandangan, saya akan merasa ketakutan tetapi tidak menangis. Melihat saya yang ketakutan, kepala sekolah menasehati saya untuk tidak ditunggui lagi karena tidak ada yang perlu ditakuti.

Dikelas 3 ini, saya mendapat teman-teman akrab yang baru, yang bernama Rizka Aprilia Putri Indah, Kenia Putri Utami dan Indah Isnialita Putri.
Saat kenaikan kelas 4, saya masih satu kelas dengan rizka dan juga kenia dikelas 4A, namu indah berbeda kelas dengan saya, karena indah masuk kekelas 4B. Inilah yang menyebabkan saya, rizka dan kenia mulai jarang bertemu dengan indah. Dikelas 4 inilah, saya pernah bertengkar dengan adik kelas 3 hanya dikarenakan permainan ‘ uber hem’. Namun pertengakaran ini tidak berlangsung lama.

Kenaikan kelas 5, saya tidak satu kelas lagi dengan rizka, kenia dan indah. Indah pun pindah ke SDn kemiling. saya sedih karena indah yang pindah sekolah. Dikelas 5 ini, saya kembali mendapat teman-teman akrab yang baru, mereka bernama Arista Oktaviani dan Marelsa Florensia. Dan dikelas 5 inilah, saya memulai persaingan untuk mendapatkan peringkat kelas.

Saat kenaikan kelas 6, saya satu kelas lagi dengan arista dan juga marelsa, dan seperti biasa saya dan teman-teman akrabnya bersaing untuk mendapatkan peringkat  dikelas.  Dikelas 6 ini, saya mulai pulang sore karena ada tambahan pelajaran untuk menghadapi UASBN yang sangat menegangkan.

Ditambahan pelajaran inilah, sering ada siapa yang jawab benar berarti ia lah yang menang. Inilah yang membuat saya terpacu untuk giat belajar. UASBN pun berlalu. Dan saya bersiap-siap untuk menghadapi ujian masuk jenjang pendidikan SMP.

E.Masa SMP

Pada jenjang pendidikan smp ini. saya mendaftarkan dirinya di smpn 1 bandar lampung. Dan alhamdulillah, saya bisa duduk dan belajar di kelas RSBI smpn 1 bandar lampung. Dan saya tidak terbiasa, karena untuk pertama kalinya, saya mengalami MOS. Ketika mos, saya diajarkan tentang baris-berbaris, diperkenalkan tentang wiyatamandala, aturan-aturan dan organisasi lainnya.

Setelah mos berakhir, barulah dibagi kelas, saya mendapatkan kelas 7.2 dengan wali kelas Mr. Asep Sudrajad, yang juga mengajar ipa-fisika. Dikelas tersebut, banyak sekali teman-teman baru, ternyata teman-teman saya sangat baik dan ramah. Hari- hari di smp ini ada yang menyebalkan dan juga ada yang menyenangkan. Walaupun belajar di smp sangatlah jauh berbeda dengan sekolah dasar, tetapi saya berusaha beradaptasi dengan lingkungan smp walaupun sedikit susah. Dikelas 7 ini, siswa-siswi diwajibkan untuk mengikuti ekskul Pramuka, dan itu sangat menyebalkan karena ekskul tersebut diadakan dilapangan dan dibawah sinar matahari yang terik. Dan apabila, tidak ikut ekskul tersebut, maka akan dihukum berdiri didepan tiang bendera sampai waktu yang ditentukan oleh guru.

Kenaikan kelas 8, penulis masuk ke kelas 8.1 dengan wali kelas bu Elanda Rosa. Beliau juga mengajar saya sebagai guru komputer.
Dikelas 8, saya mulai akrab dengan teman sekelasku dulu di 7.2 yang kini sekelas kembali di 8.1. ia bernama Irtya Qiyamulail. Irtya adalah orang yang sangat baik, tidak pelit dan pengertian. Walaupun saya dan irtya sempat bertengkar, bahkan sampai tendang-menendang, cakar-cakaran dan pelintiran tangan yang bahkan saya dan irtya tidak tau apa sebabnya. Sungguh sangatlah aneh bukan??
saya dan irtya selalu bersama. Kekantin bersama, kemushola bersama, dan kemana-mana bersama, ya khusunya disekolah.

Naik kekelas 9 SMP, saya masuk ke 9.2 dengan wali kelas mr. AB Harianto, beliau juga mengajar saya sebagai guru bahasa inggris.  Dan saat kenaikan kelas 9 inilah, irtya sahabat baik saya pindah ke Jakarta.

Dikelas 9 ini, saya mulai mengakrabkan diri dengan teman yang tidak lain tidak bukan adalah teman-teman saya yang sudah saling mengenal selama 2 tahun lebih. Di kelas 9 ini, saya mulai akrab dengan selviani sobri, elenyora tsabita, dina purnamasari dan juga teman teman saya yang lain.

Dikelas 9 ini, menurut saya biasa saja, tidak seperti orang-orang yang menganggap kelas 9 adalah saat yang paling menyenangkan.
Disamping karena irtya yang pindah ke Jakarta, juga disebabkan pelajaran yang susah dan guru yang menyebalkan.

Namun mau diapakan? saya hanya menjalaninya saja. Tapi bukan berarti dikelas 9 ini tidak ada yang menyenangkan. Tentulah ada saat dimana saya tertawa, bergembira dan bercanda bersama teman- teman yang sangat mengasyikan.
Pada saat kelas 9 ini, saya mulai sibuk mengikuti les sana sini, untuk mempersiapkan menghadapi un dan test seleksi masuk SMA. Hari demi hari dengan kesibukan yang sangat padat menyebabkan kecapekan tersendiri.

Sampai akhirnya tiba waktu UN, saya sangat gugup menghadapi Ujian nasional. Setelah ujian nasional selesai, saya melaksanakan ujian sekolah, lalu ujian praktik.
Setelah un berakhir, saya hanya bisa berdoa agar semua berjalan dengan lancar dan lulus dengan hasil yang memuaskan. Saat hari penentuan lulus yang berlangsung pada saat acara perpisahan sekolah. Dan alhamdulillah, saya lulus dengan nilai yang memuaskan. saya sangat berterima kasih kepada Allah SWT.
Diacara perpisahan, saya mengenakan kebaya berwarna coklat. saya juga berfoto-foto dengan teman-teman dan juga guru-guru.

F.Masa SMA

saya mendaftarkan diri ke SMAN 2 bandar lampung, saya melalui beberapa test agar bisa menjadi siswa di SMAN 2 bandar lampung. Ada test nilai rapor, test akademik dan test bahasa inggris. Dan alhamdulillah, saya diterima sebagai siswa sman 2 bandar lampung.

Berbeda dengan SMP, pada saat sma melaksanakan pra-mos, dan setelah pramos selesai, lalu melaksanakan mos. saya mendapatkan kelompok “papeda” yang didampingi oleh kak julia, kak jessica dan kak hanum. Kakak-kakak pendamping sangatlah baik dan humoris, sehingga saya sangat senang didampingi oleh mereka. Pada hari mos terakhir yang diadakan di lembah hijau, semua peserta berangkat kesana dengan berjalan kaki dari sekolah sampai lembah hijau. Disana saya dengan lainnya bermain games dan ada acara lainnya juga. Mos pun ditutup dengan ceria dan senyuman, letih sesaat terlupakan.

Saat hari pertama masuk sekolah, di kelas x2 yang menjadi wali kelas yaitu mrs. Natalia Juliana Surya, yang sekaligus mengajar pelajaran matematika. Beliau sangatlah baik dan bijaksana. Walaupun kami, anak muridnya sering membuatnya kesal, beliau hanya tersenyum. Di x2 saya mendapatkan teman-teman baru, ya walaupun untuk hari pertama saya dan lainnya belum terlalu saling mengenal.

Di kelas x2 banyak sekali teman-teman yang mengasyikan, menyenangkan, kadang suka bikin heboh sendiri. Di kelas saya duduk sebangku dengan Vincha Rahma luqman. Di kelas x2 ini juga diadakan sistem rolling tempat duduk yang menurut mrs. Natalia bertujuan agar kami tidak berkelompok dengan teman yang sama, namun saling berbaur. Dan itu juga untuk melatih saya dan teman-teman untuk terbiasa dengan kondisi yang selalu berubah.

X2 adalah kelas yang kompak. Tetapi jangan berfikir x2 tidak pernah ada masalah dengan guru. Ya walaupun begitu, siswa-siswi dari x2 tetap menyelesaikan masalah bersama.

Untuk lebih memperkompak kelas x2, saya dan teman-teman membuat acara buka bersama di bulan puasa. Dan di acara itu, penulis dan teman-teman serta wali kelas semakin kompak.

Kisah saya tidak sampai sini saja, masa depan masih menunggu saya. saya harus tetap menghadapi masa yang akan datang maupun masa sekarang.

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.